Headlines News :
Home » » Keutamaan Puasa Arafah

Keutamaan Puasa Arafah

Written By Unknown on Minggu, 28 September 2014 | 00.33

Rasulullah Saw bersabda:



صُوْمُ يَوْمِ عَرْفَةَ يُكَفِّرُ ذُنُوْبَ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبِلَةً

"Puasa pada hari Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun: setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR Muslim)

Penting untuk diketahui bahwa hari Arafah itu jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah setiap tahunnya. Mengenai hal ini tidak ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama.

Tahukah Anda mengapa dikatakan hari Arafah?

Begini. Dinamakan demikian karena pada malam tarwiyah Nabi Ibrahim a.s. pernah diperintahkan di dalam tidurnya untuk menyembelih putra yang sangat dicintainya, Ismail. Sehingga pada hari itu ia menjadi bimbang, apakah mimpi itu benar-benar perintah yang datang dari Allah atau hanya sekedar mimpi biasa. Pada malam berikutnya, mimpi yang sama terulang kembali, sehingga ia pun menjadi 'arafah (mengetahui, meyakini) bahwa apa yang dilihatnya dalam mimpi itu benar-benar perintah dari Allah Swt. Untuk itu disebutlah hari itu sebagai hari Arafah, yang di dalamnya terdapat keutamaan dan kemuliaan yang sangat besar.

Bagi orang yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, maka pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) disunnahkan baginya untuk menunaikan puasa. Selain memperoleh pahala ittiba'us sunnah (mengikuti sunnah Nabi Saw), ia juga akan memperoleh keutamaan yang sangat besar, yakni peleburan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits di atas.

Dalam menjelaskan makna "menghapuskan dosa selama dua tahun: setahun yang lalu dan setahun yang akan datang", Imam al-Mawardi dalam kitab al-Hawi al-Kabir berkata:
أَحَدُهُمَا: إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَغْفِرُ لَهُ ذُنُوْبَ سَنَتَيْنِ. وَالثَّانِي: إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَعْصِمُهُ فِي هَاتَيْنِ السَّنَتَيْنِ فَلَا يَعْصِي فِيْهِمَا

"(Kemuungkinannya ada dua): Pertama, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu selama setahun dan pada tahun berikutnya. Kedua, Allah akan menjaganya dari perbuatan buruk pada kedua tahun tersebut."

Di sisi lain, mayoritas ulama berpendapat bahwa seseorang yang sedang berada di padang Arafah dalam rangka menunaikan ibadah haji pada hari itu dimakruhkan untuk menunaikan puasa. Mengapa? Karena puasa bisa membuat fisik menjadi lemah, dan dalam keadaan kondisi lemah semacam itu seseorang bisa malas untuk berdoa, padahal hari itu merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa dan memohon kepada Allah.

Imam Asy-Syairazi dalam kitabnya al-Muhadzdzab berkata:

ولأن الدعاء في هذا اليوم يعظم ثوابه والصوم يضعفه فكان الإفطار أفضل ويستحب

 
"Karena berdoa di hari Arafah adalah waktu yang mustajabah, sedangkan puasa bisa membuat kondisi fisik lemah dan lemas, maka lebih utama bagi jamaah haji di Arafah untuk tidak berpuasa."


Abu Qatadah berpendapat bahwa hal itu (berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah bagi yang menunaikan ibadah haji) boleh saja dilakukan, selama tidak membuat pelakunya menjadi berat untuk berdoa. Sedangkan Atha' pernah berkata, "Aku berpuasa di musim dingin dan tidak berpuasa saat musim panas." Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Aisyah ra dan Ibnu Zubair menjalan puasa pada 9 Dzulhijjah, sedangkan keduanya sedang berada di padang Arafah.

Dengan demikian menjadi jelas bahwa kemakruhan berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah bagi orang yang sedang menunaikan ibadah haji lebih kepada alasan kekhawatiran hal itu akan membuatnya tidak sanggup untuk berdoa.

Imam Tirmidzi meriwayatkan bahwa Ibnu Umar ra pernah berkata, "Aku pernah menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah Saw dan beliau tidak berpuasa pada hari Arafah. Juga pernah (berhaji) bersama Abu Bakar, di mana ia juga tidak berpuasa. Demikian juga (berhaji) bersama Umar dan Utsman, yang kesemuanya tidak berpuasa pada hari itu. Untuk itu, aku tidak berpuasa pada hari, namun aku juga tidak memerintahkan dan tidak pula melarangnya."


Wallahu a'lam.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

PILIH KATEGORI BUKU

ZAHIDA PUSTAKA ON FACEBOOK

 
Support : Creating Website | Zahida Pustaka | Zahida Pustaka
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Zahida Pustaka - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Zahida Pustaka